RSS

Arsip Tag: Klorin

Awas Klorin!!

Minggu, 15 Mei 2011

Pulang dari dinas (*ceilee dinas) di Halmahera, niatnya pengen santai di rumah. Alhasil semua cucian sari percayakan pada laundry tercinta di bergota. Sekalian tak promosikan ya, cuciannya murah cuma Rp 2500 per Kg udah setrika plus pewangi dan pelembut (wanginya nahan smpe 3-4 hari). Tapi tidak recommended buat cucian yang warna putih, soalnya kayaknya dicampur gitu di mesin cuci jadi gak terlalu bersih. Pulanglah saya dengan langkah santai karena hanya akan mencuci beberapa baju berwarna putih dan piiiiipppppp (TST lah, Tau Sama Tau..  ).

Berhubung ada jas co assku yang baru yang masih putih mulus itu kecoret bolpen, aduh coretannya panjang banget, mana sari gak tau siapa yang nyoret pula jadi mau tak mau harus dicuci pakai pemutih. Biar gampang, direndemlah semaleman pakai pemutih. Esoknya, belom sempet dibilas eh cuciannya udah dijemur sama ibu. Aduh, coretannya masih ada. Hiks, akhirnya kuputuskan tuk membilasnya langsung dengan pemutih tanpa diencerin. Padahal sebenernya aku udah tau, kalau pemutih itu iritatif banget. Sebelumnya, aku pernah liat temen yang melakukan hal serupa dan gak masalah tuh. Cek kucek kucek, srek srek, dua tangan beradu menggosok memelintir mengucek bagian baju yang tercoret tadi. Belom ada semenit, sepertinya hanya ada perubahan minimal pada coretan tadi alias cuma memudar dikit. Tiba-tiba srek, kulihat ada kelupasan kulit  di atas tempat kucekan (bukan cuma epitel tapi epidermisku terkelupas!!).

Aduuuuhhh, kulitku ngelupas!!        

Spontan kuhentikan kegiatan mengucek, lalu kubilas tanganku dengan air mengalir sebanyak-banyaknya. Perih banget nih. Gak kan kuulangi deh, belagak sombong punya kulit badak gak mempan sama zat apapun. Penasaran tentang efek klorin itu sendiri akhirnya kuputuskan nyari tau tentang klorin dan cairan pemutih, ini hasilnya :  

Klorin itu apa ya?

Klorin merupakan bahan kimia yang digunakan secara luas sebagai desinfektan dan pemutih.1 Pada suhu ruangan, klorin berbentuk gas yang berwarna kuning kehijauan dan mempunyai bau yang tajam serta iritatif.2

Kegunaan klorin

  1. Desinfektan. Klorin digunakan untuk desinfeksi air termasuk air untuk mandi, kolam renang dan juga air minum. Klorin digunakan sebagai desinfektan air minum karena mempunyai efek dapat membunuh bakteri E. Coli serta Giardia dan harganya murah. Penambahan klorin pada air minum dimulai sejak tahun 1800. Sejak tahun 1904, penambahan klorin pada air minum menjadi standar yang harus dipenuhi penyedia layanan air minum hingga sekarang.1 Termasuk pada air PDAM kita lho. Cairan klorin juga dapat digunakan sebagai cairan pembersih alat-alat rumah tangga.2 Di bidang kesehatan, larutan klorin 0,5% telah sejak lama digunakan untuk dekontaminasi alat-alat bedah seperti jahit set dan partus set.3
  2. Pemutih. Pada proses produksi kertas dan pakaian, klorin digunakan sebagai cairan pemutih (bleaching).2 Di pasaran, klorin dikemas sebagai agent pemutih pakaian dengan berbagai merk. Bahan dasarnya dibuat dari natrium hidroksida dan gas klor (gas klorin dialirkan ke dalam larutan natrium hidroksida sehingga membentuk natrium hipoklorit (NaOCL) yang disebut zat pemutih).4
  3. Senjata kimia. Karena efeknya yang sangat iritatif, gas klorin telah digunakan sebagai senjata kimia pada perang dunia ke II.1

Bagaimana caranya klorin dapat masuk ke tubuh kita?

Klorin merupakan zat asam yang korosif.2 Klorin akan berperan sebagai iritan kuat pada jaringan yang sensitif.1 Kontak jangka panjang dengan klorin dapat menyebabkan terbentuknya radikal bebas. Radikal bebas adalah zat karsinogenik yang dapat menyebabkan kerusakan sel.1 

Klorin dapat masuk ke tubuh dengan cara :

  1. Terhirup melalui saluran nafas. Klorin sangat berbahaya bila terhirup ke saluran pernafasan. Berat molekul gas klorin lebih besar dari udara sehingga akan selalu menempati daerah terendah dan mengendap di saluran nafas. Paparan klorin pada anak-anak dapat menyebabkan serangan asma.2 Studi di Belgia tahun 2003 menyebutkan iritan yang dikenal dengan triclhoramin. Trikloramin ini akan dilepaskan apabila air yang berklorinasi bereaksi dengan material organik seperti urin atau keringat manusia. Trikloramin dipercaya dapat menginisiasi proses biologi yang dapat merusak barier seluler permukaan paru.1
  2. Kontak dengan kulit atau mata. Efek klorin sangat negatif untuk kosmetik. Klorin dapat menyebabkan hilangnya kelembaban kulit dan rambut sehingga terlihat keriput dan kering.1 Kontak dengan cairan klorin dapat menyebabkan kulit dan mata terbakar.2    
  3. Melalui inhalasi uap panas dan absorbsi melaui kulit. Paparan klorin yang berbahaya adalah melaui inhalasi uap panas dan absorbsi melalui kulit saat mandi menggunakan shower. Air shower yang hangat akan membuka pori-pori kulit dan menyebabkan peningkatan absorbsi klorin dan bahan kimia lainnya dalam air. Inhalasi sangat berbahaya mengingat gas klorin (kloroform) yang terhirup dapat langsung menuju aliran darah.1
  4. Masuk ke saluran cerna melaui air atau makanan yang terkontaminasi. Menurut U.S. Council of Environmental Quality, risiko terjadinya kanker meningkat sebesar 93% pada penduduk yang mengonsumsi air berklorinasi dibandingkan dengan yang tidak mengandung klorin. Pada penelitian binatang, tikus yang terpapar klorin dan kloramin menderita tumor ginjal dan usus.  

Dr. Joseph Price menulis sebuah buku yang kontroversal mengenai efek klorin  dapat menyebabkan aterosklerosis, serangan jantung dan stroke. Dr. Price mengadakan percobaan pada ayam. Subjek penelitian dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok yang diberi air minum berklorinasi dan yang tidak. Ketika dilakukan otopsi, kelompok yang terpapar klorin memperlihatkan penyakit jantung sistemik pada setiap spesimen. Kelompok yang tidak terpapar tidak menunjukkan hal demikian. Kelompok yang terpapar klorin menunjukkan sirkulasi yang buruk, bulu-bulunya rontok, kedinginan dan kurang aktif saat musim dingin tiba.1

Gejala akut akibat paparan klorin :

  • Iritasi saluran nafas
  • Wheezing / Mengi
  • Kesulitan bernafas
  • Suara serak
  • Batuk
  • Sesak nafas
  • Iritasi mata
  • Iritasi kulit

Tingkat keparahan akibat paparan klorin tergantung bagaimana cara masuknya, dosis dan lama paparan. Menghirup gas klorin dalam konsentrasi tinggi akan menyebabkan edema pulmo.

Jika anda terpapar klorin, maka lakukan tindakan di bawah ini :

  • Segera tinggalkan area yang menjadi sumber paparan klorin. Pergilah ke luar ruangan. Jika ruangan tersebut tertutup rapat, maka matikan AC, kipas angin, heater dan tutup tungku pemanas.
  • Lepaskan kain atau pakaian yang terpapar klorin. Jika untuk melepaskan pakaian tersebut harus melalui kepala, potong atau gunting baju tersebut untuk menghindari kontak lebih lanjut dengan klorin.
  • Letakkan pakaian tersebut dalam kantong plastik dan segel dengan kuat, jauhkan dari orang-orang sekitar terutama anak-anak.
  • Segera cuci bekas klorin dari permukaan kulit dengan air yang mengalir dan sabun. Bilas bekas paparan klorin dengan air mengalir sebanyak-banyaknya.
  • Bila terciprat ke kaca mata, cuci kaca mata dengan sabun dan air sebelum dipakai kembali.

DAFTAR PUSTAKA :

  1. Global Healing Centre. How Does Chlorine in Water Affect my Health? Diunduh dari : http://www.ghchealth.com/chlorine.html
  2. New York State Departement of Health. The Facts About Chlorine General Information. 
  3. Saifudin AB dkk (Editor). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo bekerja sama dengan Jaringan Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi – POGI. Jakarta, 2002.
  4. Indrawati dan Sidharta A. Kegunaan Bahan Kimia dalam Kehidupan untuk Guru SMP. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA) untuk Program “BERMUTU”. Jakarta, 2009.

KESIMPULAN :

Klorin itu bahan kimia yang sangat iritatif. Hindari air berklorin. Usahakan air minum bebas klorin. Klorin tidak baik dikonsumsi oleh ayam apalagi dikonsumsi oleh manusia.

Klorin berperan sebagai oksidan dan menimbulkan radikal bebas yang dapat merusak sel termasuk sel kulit. Jika harus menggunakan klorin, perhatikan baik-baik efek samping yang telah disebutkan di atas. Encerkan larutan pemutih sesuai dengan aturan pakainya. Jangan menggunakan cairan pemutih tanpa diencerkan. Karena umumnya pada larutan pemutih itu mengandung 5,25% klorin yang cukup dapat mengiritasi kulit. Gunakan UP (universal precaution) saat akan membilas alat bedah seperti jahit set atau partus set dengan klorin. Paling tidak pakai sarung tangan, sebaiknya ya lengkap pakai masker, handscoen dan sepatu kulit tertutup. Sebaiknya, kalau memcuci pakaian pun harus pakai handscoen atau sarung tangan. Agak lebay sih, tapi daripada ntar kulitnya ngelupas dan jangan lupa efek jangka panjangnya juga.

Kejadian nih, seorang petugas kesehatan membilas tubuh ibu postpartum dengan larutan klorin. Sebaiknya, ember untuk larutan klorin tidak hanya harus berbeda warnanya, tapi juga diberi label agar tidak tertukar!

Jangan terlalu sering menggunakan larutan klorin ya. Kalau di luar negeri, baju yang bau klorin aja langsung dilepas karena mereka takut efek klorin. Masak kita tiap hari mencuci menggunakan klorin, tanpa sarung tangan tanpa masker tanpa memikirkan efeknya untuk kesehatan. Kesehatan kita sama berharganya lho dengan kesehatan orang luar.  

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Mei 17, 2011 inci Kesehatan

 

Tag: , , , , , , ,